visitors :

Kamis, 29 Juli 2010

Hadist Riwayat

It is Sunnah to delay SUHOOR [also called Sehri, Sahoor - refers to the meal eaten pre-dawn before the fast] because Zayd ibn Thaabit [may Allah be pleased with him] who said: “We ate SUHOOR with Prophet Muhammad (peace and blessings of Allah be upon him), then he got up to pray.” I said: “How much time was there betwe...en the adhaan and SUHOOR?” He said: “The time it takes to recite fifty verses.” [Bukhaari, 1921]

Disunahkan bagi orang yang berpuasa untuk makan Sahur, ini dibuktikan dalam al-Saheehayn bahwa Anas ibn Maalik (r.a.) berkata: Nabi Muhammad (salallaahu alayhi wassalam) bersabda: “Makanlah di waktu Sahur karena di dalam Sahur terdapat berkah.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhaari, 1923; Muslim, 1059]


Sabtu, 24 Juli 2010

IKHWAN dan AKHWAT SEJATI

IKHWAN SEJATI


Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”

Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.


Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.


Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.


Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.


Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.


Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.


Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.


Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?


Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.





AKHWAT SEJATI



Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…


Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.


Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.

Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya,

“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”

Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”. (Muslimah Sholihah)

Kamis, 22 Juli 2010

Antara Anugerah dan Musibah

Musibah dan anugerah adalah dua hal yang tidak luput dari kehidupan manusia. Agama telah mengajarkan bagaimana menyikapi kedua hal tersebut. Saat mendapat musibah kita harus bersabar, dan itu baik bagi kita karena dengan kesabaran, kita berharap Allah mengampuni dosa-dosa kita. Jika mendapat anugerah kita harus menyikapinya dengan bersyukur, dan itu juga baik bagi kita. Dengan bersyukur akan menambah tabungan untuk bekal kehidupan kelak diakherat. Barang siapa bersyukur, Allah akan menambah nikmat kepada orang tersebut dan barang siapa kufur, sesungguhnya azab Allah sangat pedih.

Sebagian orang lebih mudah untuk bersyukur tatkala menerima anugerah dan kenikmatan dibandingkan bersabar saat sedang diuji dengan musibah. Banyak orang menjadi putus asa dengan ujian berupa musibah dan memandang musibah adalah sesuatu yang harus dihindari. Dengan doa, Insya Allah akan menolak musibah yang akan terjadi, namun jika musibah sedang menimpa atau telah menimpa diri kita, kita harus berusaha menyikapi dengan sabar dan mengambil hikmah di balik musibah tersebut.

Musibah sering dipandang sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan, sesuatu yang menyedihkan dan lain sebagainya. Namun jika kita renungkan sedikit ternyata banyak hal yang pada mulanya kita anggap sebagai musibah pada akhirnya menjadi sebuah berkah bagi yang mengalaminya. Hikmah di balik musibah tersebut ada yang kita sadari, namun banyak juga yang kita lewatkan begitu saja. Ibarat murid disekolah, mereka akan naik kelas setelah lulus ujian, demikian pula Allah akan menguji hamba-Nya yang beriman dan akan mengangkat derajat dengan balasan di dunia dan di akhirat.

Musibah tidak hanya berupa bencana alam melainkan juga bisa berupa kesulitan ekonomi, kekurangan bahan makanan, hilangnya sembako dari peredaran serta kesulitan memperoleh lapangan pekerjaan.

Kesulitan-kesulitan tersebut seringkali menyimpan misteri hikmah di dalamnya. Dan bersama kesulitan terdapat kemudahan. Musibah dan anugerah, sukses dan gagal, jika diibaratkan dalam perjalanan di kereta api, bisa saja seperti pemandangan kiri kanan rel, sawah hijau membentang, gunung-gunung tinggi menjulang, air mengalir, pohon-pohon, dan kadang pula menemui bebatuan terjal, sambungan rel yang renggang, yang sedikit mengurangi kenyamanan, namun kita tidak terlena dengan keadaan di sekitar perjalanan, itu bukanlah tujuan, tetapi hanya pemandangan sekejap, tujuannya adalah suatu tempat stasiun/kota yang masih jauh di seberang sana.

Demikian pula, musibah dan anugerah, gagal dan berhasil dalam kehidupan adalah sebagai bumbu pemanis dalam mengarungi bahtera kehidupan, tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah atau Tuhan kita dalam keadaan yang diridhai, dan kebahagian yang tiada akhir. Wallahu alam bishawab.

Rabu, 21 Juli 2010

Ramadhan

Assalammu'alaikum wr.wb :)
hey! bentar lagi bulan Ramadhan!!


hahaseeekk!! :D
eh pada seneng nggak?
kalo saya sih seneng bangett! hehe.. :p
soalnya kan ntar dosa kita bisa keapus semua -semoga..amiin. :)- di bulan suci nan penuh rahmat itu haha. :D
slain itu kan ntar buka puasanya pasti enak enak dan waktu lebarannya.. ..... haha.. *senyum-senyum sendiri bayanginnya/plak*
walau ntar harus puasa sebulan penuh -eh bagi yg cewek nggak penuh ding. -__-- tapi kan menyenangkan.. :) bisa sholat terawih rame-rame juga..
haaa..entah kenapa skarang saya nyengar-nyengir dan gerak-gerakan kaki kesenengan bayanginnya. haha.. pengen lompat-lompat jadinya (?) #abaikanbanget
ntar bisa dapet malam lailatul qadar nggak ya.. hihi. :3
ntar nyusun nyari resep-resep buat makanan buka puasa ah..
ntar mm..ngapain ya. ehe..
aduh ini saya ngetik postingannya jam 11..jadi sambil ngantuk-ngantukan dan tingkat kesadaran yg sangat minim lho ._.
ntar postingan tentang Ramdhan entar yaa..
oh ya yang belom bayar utang puasa siapa? cepetan dibayar lho ya!!! --> yg ngetik aja utangnya belom lunas.. ehe.. ._.
yuk besok kita puasa sama sama :D itung itung latian sebelom puasa beneran. ehe..
eh lagian skarang kan bulan Syaaban.. yang nggak punya utang dan mau puasa juga ayuk.. kan ntar dapet pahala.. hee..
etapi itu awal bulan sih.. hee..
hari pertama puasa di bulan Syaaban ntar dosa kita beberapa taun *lupa tepatnya brapa taun, 3 taun kali ya* lalu dihapus sama Allah *wow.. Allah baik bangett.. :3* trus hari kedua juga beberapa taun.. sampe hari ke 10 yang diapusnya banyak. Trus hari selanjutnya 'cuman' dosa seminggu yg lalu yg diapus..eh maaf kalo salah.. sy gapinter beginian -_- tanya om google deh lebih pastinya.. hee.. :D

hmmm..gasabar ngepost artikel Ramadhan..
ntar bakal ada apa aja yaa..
entarlah dipikirin.. haha.. ._. ngantuk.. -_-
ok udah ya.. dadaaahh.. maaf banget bangetan gajelas gini postingannya -_- ntar saya edit dikasih link link Ramadhan.. hee.. :D

~ini linknya : klik ini dan ini [maaf cuman gitu..abis bingung.. saya skrg lagi BT dadakan -_- maaf..]

Perubahan Arah Kiblat Tak Perlu Rombak Masjid

hey.. udah tau belom kalo arah kiblat diubah? -pasti udah pada tau ya.. hee.. ._.- kalo belom tau atau biar lebih jelas nih baca deh.. saya nemu artikel.. ehe.. :D

Jakarta, 14 Juli 2010 17:14

Perubahan arah kiblat dari barat menjadi barat laut tak perlu membuat pengelola masjid merombak atau melakukan renovasi fisik masjid.

"Tidak perlu dirombak, hanya disesuaikan saja arah shafnya," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan Shaberah ketika ditemui di kantor MUI, Jakarta, Rabu (14/7).

Sebelumnya, MUI mengeluarkan fatwa pada 22 Maret 2010 yang isinya antara lain mengatur mengenai arah kiblat yang disebutkan ke arah barat.

Namun kemudian Ketua MUI Bidang Fatwa Ma`ruf Amin merevisi arah tersebut karena posisi negara Indonesia yang tidak berada di wilayah timur Ka`bah.

"Indonesia itu letaknya tidak di timur pas Kabah tapi agak ke selatan, jadi arah kiblat kita juga tidak barat pas tapi agak miring yaitu arah barat laut," kata Ma`ruf.

Namun Ketua MUI meminta agar revisi arah itu tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat untuk melakukan penyesuaian arah masjid yang selama ini dibangun dengan konsep bahwa kiblat di arah barat Indonesia dan melakukan perombakan besar-besaran.

"Tidak mutlak arahnya, karena yang dituju bukan fisik Ka`bah tapi jihat (arah) Ka`bah, dan itu bisa berbeda-beda di setiap tempat. Di Jawa, arah kiblat ini berbeda dengan di Kalimantan misalnya," papar Amidhan.

Sementara dalam fatwa yang dikeluarkan MUI Tanggal 22 Maret 2010 lalu atau fatwa MUI No. 03 Tahun 2010 tentang Kiblat itu disebutkan bahwa Kiblat bagi orang shalat dan dapat melihat Kabah adalah menghadap ke bangunan Kabah sedangkan Kiblat bagi orang yang salat dan tidak dapat melihat Kabah adalah arah Kabah.

Dalam fatwa itu juga disebutkan bahwa letak georafis Indonesia yang berada di bagian timur Ka`bah/Mekkah, maka kiblat umat Islam Indonesia adalah menghadap ke arah barat.

Fatwa terakhir itulah yang kemudian diralat karena kemudian didapati bahwa letak Indonesia tidak persis diarah timur Ka`bah, melainkan agak ke selatan.

Senin, 19 Juli 2010

Antara Remaja, Cinta, dan Islam

Ada sebuah opini plesetan tentang kepanjangan dari kata remaja. Yaitu remang-remang, manja, dan jajan/jalan-jalan. Remang-remang identik dengan tempat yang disukai, manja adalah sifat yang dimiliki, jajan adalah hobi yang paling digemari atau dominan. ( nusuk sumpah kata katanya *bagi saya sih. ehe. ._.* kita juga bisa yg baik baik kali ya -_- ayo buktiin doong kita jg bisa berpresatsi!! :D *sok sokan.. sendirinya ajaa.. blm bisa apa-apa dn masih manja ga ketulungan -_- hey tp sy berusaha kok! ehe. :)*)

Ketiga karakter tersebut, sering diidentifikasikan pada seorang remaja, atau istilah sekarang adalah Anak Baru Gede (ABG). Namun apakah benar semua remaja selalu identik dengan ketiga karakter tersebut. Sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab dengan cermat dan dengan data yang akurat, disertai observasi yang luas, mendalam, dan lengkap.

Survey lapangan menunjukkan bahwa tidak semua remaja demikian, dengan adanya IKREMA (Ikatan Remaja Masjid At Taqwa), IPM (Ikatan Pemuda Masjid), dan lain-lain, sudah cukup sebagai data dan bukti yang otentik, bahwa sekian persen dari seratus persen, ada remaja yang memiliki karakter tersendiri yang identik dengan nama kelompok atau organisasi mereka.

Lantas bagaimana, korelasinya antara remaja, cinta dengan Islam?

Di samping ketiga karakter tersebut di atas, remaja selalu diidentikkan dengan yang serba manis dan indah. Sebagai contoh adalah slogan-slogan yang berbunyi: tiada seindah dan semanis cinta remaja, tiada semanis dan seindah masa remaja, dan seribu satu macam slogan lagi yang identik dengan itu.

Slogan-slogan itu tidak muncul tanpa sebab, karena hasrat dan jiwa para remaja yang terasa selalu dibuai oleh cinta, cinta remaja. Bagi remaja, cinta adalah sesuatu yang penting dalam hidupnya, namun cinta seperti apakah itu?. Bila kita membahas apa itu cinta, rasanya tidak akan ada habisnya. Beda manusia, beda kepala, dan berbeda hati, maka akan berbeda pula arti cinta itu. Cinta itu luas tapi sempit, cinta itu indah tapi menyakitkan, dsb. Apa semua itu adalah cinta?

Lalu bagaimana Islam memandang remaja dan cinta?

Cara Islam memperhatikan dan memperingatkan remaja bisa kita lihat dari sisi usia misalnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, tentang lima perkara yang harus diperhatikan sebelum datangnya lima perkara. masalah remaja atau pemuda menduduki prioritas pertama yang berbunyi: jaga masa mudamu, sebelum masa tuamu.

Ini menunjukkan betapa pentingnya masa muda atau remaja itu yang datang sekali dan tidak dapat terulang lagi semasa hidup di dunia. Oleh karena itu Islam begitu besar perhatiannya terhadap remaja atau pemuda. Sabda Rasulullah SAW, yang lain: Alloh mencintai orang tua yang gemar beribadah, tapi Alloh lebih mencintai seorang pemuda atau remaja yang gemar beribadah. HEY KITA DISAYANG ALLAH LHO!! HAHA. (?) #abaikan ._.

Dari kedua hadits tersebut, betapa Alloh SWT dan RasulNya sangat memperhatikan remaja. Masa remaja, masa saat setiap pilihan yang diambil akan menentukan bagaimana dia selanjutnya, maka jadilah remaja bijak yang akan menentukan pilihan yang terbaik bagi semuanya.

Kemudian cinta dalam Islam. Cinta dari segi pandangan Islam adalah bagaimana caranya seseorang mendapatkan cinta dari Alloh SWT, yang merupakan cinta paling tinggi dan hakiki. Dan syaratnya sudah Alloh jelaskan dalam QS. Al-Imron:31, Katakanlah,”Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jadi untuk mendapatkan cinta dan ampunan Alloh SWT, ikutilah Rasululloh SAW dan apa yang dibawanya (Al-Qur’an dan As-Sunnah), berupa ucapan, perilaku, dan ketetapannya. -yey! pasti bisa kok kalo kita MAU :) -

Dalam bentuk sya’ir, Rabi’ah al-Adawiyah(713-801 H),seorang sufiah yang sangat populer dengan konsep cintanya (mahabbah), mengungkapkan tentang cinta:

Aku mencintaiMu dengan dua cinta

Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu

Cinta karena diriku

Adalah keadaanku senantiasa mengingatmu

Cinta karena diriMu

Adalah keadaanMu mengungkapkan tabir hingga Engkau kulihat

Baik untuk ini maupun untuk itu pujian bukanlah bagiku

bagiMulah pujian untuk kesemuanya.

Dalam HR. At Thabrani juga disebutkan, ”sekuat-kuat ikatan iman adalah: berwali karena Alloh, bermusuhan karena Alloh, mencintai karena Alloh, dan membenci karena Alloh”. Jelas bahwa cinta hakiki itu hanya milik Alloh dan jika kita ingin mencintai seseorang atau sesuatu, maka cintailah semua itu karena Alloh. Wallahu’alam bishowab.


-heey.. tau maksudnya nggak.. kalo masih ga ngerti baca lagi aja.. haha.. *plak!* ok itu kan ada yg saya beri warna merah.. menurut saya sih itu penting ya.. makanya distabilo sy warnain.. he.. baca itu aja mungkin akan ngerti :)-

Remaja “Muslim” dikepung Budaya Valentine Day (?)

[ dikutip dari http://captaincook6.multiply.com/ ]

Pernah jalan-jalan di Mal, Toko buku-toko buku, pas bulan Februari ini coba deh kamu jalan-jalan ke mal-mal, toko buku-toko buku, coba perhatikan di sekeliling anda, diatap-atap or langit-langit terpampang gambar warna merah jambu, ada yg berbentuk dua buah hati jambu, kayaknya sih meriah banget…apalagi pas kamu sedang bersama doi, wuih kelihatan romantis tis..tis..tis…(yg ini pasti perasaan kamu).

Memangnya, ada apa dengan bulan Februari sih, kok banyak terpampang gambar hati merah jambu?, Di antara meriahnya warna merah jambu terpampang tulisan besar-besar “Happy Valentine Day”, di TV dan Radio, majalah maupun Koran pun seolah tidak ingin ketinggalan menampilkan iklan Hari Valentine, memanfaatkan isu valentine day dengan menyelenggarakan acara-acara wah, apalagi hal ini juga dimeriahkan dengan remaja putra-putri yang sedang asyik gaul.

Ya itulah…hari valentine, or hari dimana kita berkasih sayang, dulu pas SMP sih saya denger aja apa hari valentine day itu, tapi waktu itu nggak tahu apa sih sebenarnya valentine day, apa lagi ikut merayakannya…

Pemandangan perayaan valentine day agaknya tidak lah telalu asing di Kota kota besar di Indonesia, seperti Jakarta , Bandung , Surabaya , Yogyakarta dll. Dimana Remaja putra dan putri, cewek cowok, walaupun masih SMP kelas I sudah kenal yang namanya budaya setan ini, mereka biasanya menghabiskan perayaan ini dengan mengadakan lomba saling merayu antara lawan jenis, saling memberikan bunga, permen kepada pacarnya, ngadain pesta musik tdk peduli disitu terjadi percampuran pria dan wanita non-mahram, disertai dengan minuman keras, sampek ajang buka-bukaan baju, membuang-buang uang ortunya sekena perutnya, bahkan acara ini dijadikan justifikasi para cowok dan cewek untuk mengekspresikan hawa nafsunya kepada lawan jenis, misalnya mencium pipi, memegang tangan, sampai adegan syetan, nauudzu billahi min dzaliki. -astgfr.. S E R E M :O -

Lucunya perayaan ini pun rupanya tdk dimonopoli oleh anak muda, para bapak-bapak dan Ibu-ibu, tante-tante pun tidak ketinggalan ‘bertaklid’ merayakan budaya sampah ini, seolah-oleh bertameng merayakan hari kasih sayang, mereka menjustifikasi hal ini dengan merayakan bersama-sama dengan lawan jenisnya, saling membagikan bunga, berpesta bahkan mencontoh seperti apa yg dilakukan “anak-anaknya”. -apabanget coba -

Yang miris yaitu, aktivitas ini telah menjarah remaja Islam, remaja yang diwanti-wanti oleh Nabi Muhammad saw, untuk tidak taqlid kepada cara hidup orang kafir. Untuk selalu mengikatkan perilakunya agar merujuk pada islam, menjadikan halal haram sebagai patokan dalam seluruh perbuatannya, malah larut dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah islam.

Lalu Mengapa sih remaja islam terprovokasi acara bejat ini?, bagaimana pula asal-usul Valentine day?, dan bagaimana Pandangan Islam terhadap perayaan valentine day, serta sikap yang harus kita ambil seperti apa?, berikut ini jawaban pertanyaan diatas.

Asal-Usul Valentine Day

Valentine Day biasa dirayakan tiap tanggal 14 Februari, Mengapa sampai ada valentine day ? Setidak-tidaknya ada beberapa legenda diantaranya; adalah Kerajaan Romawi, yang dipimpin Kaisar Claudius II sekitar Abad III masehi. Pada saat itu Kerajaan Romawi sering terlibat dalam kampanye perang berdarah-darah dengan kerajaan lain.

Saat itu banyak orang laki-laki yang enggap bergabung dengan kesatuan militer yang dia kerahkan, alasannya adalah bahwa mereka lebih mencintai istri dan keluarganya dan tdk mau meninggalkan mereka untuk berperang apalagi perang yg memakan berbulan-bulan, bahkan tahunan.

Kaisar yang kejam tersebut mencari jalan dengan melarang perkawinan dan tidak mengijinkan perkawinan para pemuda, diharapkan pemuda tersebut menjadi prajurit/tentara dlm kesatuan militer, menurut Kaisar prajurit yang bagus itu pemuda yg tidak menikah.

Melihat bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan Penguasa Romawi tersebut, Seorang pemuda yg bernama Valentinos atau orang yg bernama Valentine mempertahankan percintaannya diwilayah kekuasaan Kaisar II, bahkan dia melaksanakan perkawinannya dengan sembunyi-sembunyi kendati Sang Kaisar melarang hal ini. Akhirnya berita tentang perkawinannya tercium juga oleh Sang Kaisar, Seketika itu Ia menangkap dan memenjarakan Valentine hingga ia meninggal tanggal 14 Pebruari 270 Masehi.

Beberapa ratus tahun kemudian acara Valentine Day berkembang pesat seperti yg kita kenal dewasa ini, pada waktu itu Agama Kristen lagi pesat-pesatnya berkembang di Eropa. Sedangkan legenda yang lain menyatakan bahwa Ketika Valentine dipenjara di Romawi , Ia tertarik dengan seorang gadis dan jatuh cinta kepadanya, gadis yang pernah mengunjunginya selama masa penahananya, dimana gadis itu sendiri saudara dari orang yg memenjarakan Valentine. Diduga Ia menulisi surat kepada gadis tersebut dan menandatanganinya “from your valentine”. Paus Gelasius kemudian mendeklarasikan tanggal 14 Pebruari sebagai Valentine Day sekitar abad 498 M.

Demikianlah beberapa legenda seputar valentine day, namun yang jelas bahwa masih terjadi kesamaran, dan bias seputar valentine day dan legenda versi lain mengatakan bahwa valentine merupakan figur yang simpatik dan romantis dan heroik.

Itulah sedikit tentang asal-usul hari valentine day dimana kemunculannya dari Kerajaan Romawi, kendati berdasarkan ceritanya hanya seorang pemuda yg memberikan surat cinta kepada seorang gadis namun sekarang tradisi merayakan valentine day telah berubah, valentine day dirayakan dengan berbagai kemaksiatan, pelanggaran hukum syara’, dan diisi berbagai aktivitas menghambur-hamburkan uang. Sangat jelas aktivitas yang sangat bertentangan dengan hukum syara’ ini patut dijelaskan kepada umat islam, sehingga mereka memahami keharaman perayaan valentine day ini, meninggalkannya.

Pandangan Islam terhadap Perayaan Valentine Day

Telah dijelaskan diatas mengenai aktivitas para remaja yang ikut-ikutan merayakan valentine day dengan membabi buta, disertai dengan aktivitas campur baur antara lawan jenis, dan perbuatan maksiat lain, lalu bagaimana sebenarnya hukum ikut merayakan valentine itu, berikut akan saya paparkan.

Islam adalah akidah dan syariah, didalamnya mengatur seluruh kehidupan manusia tidak ada satupun kehidupan yang tidak diatur oleh islam, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan hukum syara’, diharamkan ia melakukan perbuatan tanpa mengetahui status hukumnya, sebagaimana kaedah fikih, mengatakan “al aslu fi al af’al ataqiyudu li al hukmi syar’i yang artinya “Asal (pokok/hukum) perbuatan itu terikat dengan hukum-hukum syara”.

Allah swt berfirman dalam Quran dalam surah An Nisa : 65 : “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”

Dalam Surah Al Maidah : 49 Allah berfirman : “dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”.

Jelaslah dari ayat-ayat diatas, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan apa yang Allah turunkan Al Quran dan As Sunnah, dan dilarang keras kita mengambil hukum selain dari hal tersebut. Tidak dijadikan akidah islam sebagai ikatan pemutus seluruh perbuatan manusia dewasa ini merupakan faktor kenapa banyak remaja sekarang terperosok dalam perbuatan haram, disamping itu ketidakpahaman mereka terhadap hal tersebut, dan budaya ikut-ikutan memainkan peranan ini.

‘Berkasih-sayang’ versi ‘Valentine’an ini, haruslah diketahui terlebih dahulu hukumnya, lalu diputuskan apakah akan dilaksanakan atau ditinggalkan. Dengan melihat dan memahami asal-usul serta fakta pelaksanaan Valentine’s Day, sebenarnya perayaan ini tidak ada sangkut pautnya sedikitpun dengan corak hidup seorang Muslim.

Tradisi tanpa dasar ini lahir dan berkembang dari segolongan manusia (kaum/bangsa) yang hidup dengan corak yang sangat jauh berbeza dengan corak hidup berdasarkan syariat Islam yang agung. Jika kita fahami nas-nas syara’ dengan lebih mendalam, akan kita dapati aturan yang tegas terhadap masalah ini, antara lain firman Allah SWT: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawaban” (QS Al Isra’ : 36)”

Disini sangat jelas Valentine day adalah budaya orang kafir, yang nyata-nyata kita dilarang untuk mengambilnya, dalam hal ini kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari peradaban kaum kafir, yg jelas-jelas bertentangan dengan akidah islam, sementara yang boleh diambil dari semua orang(termasuk kafir) adalah dalam masalah terknologi, budaya yang tdk lahir dari pandangan hidup mereka; seperti bahasa asing, menanam padi yang baik, membuat pesawat terbang, komputer, sepeda motor, mobil dll bahkan kita dituntut untuk mendalami hal ini.

Hali ini diperkuat dengan hadist Rasulullah saw : Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka“(HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar).

Tidak termasuk golongan ku orang-orang yang menyerupai selain golongan umat ku (umat Islam)” (HR Tirmidzi dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari datuknya).

Maka sangat jelas kita tidak diperbolehkan “tashabuh”, menyerupai, meniru-niru cara hidup orang kafir yang lahir dari pandangan hidupnya, sudah seharusnya kita tinggalkan semua budaya kufur tersebut jauh-jauh.

Aktivitas muda-mudi ketika merayakan valentine juga banyak yg melanggar syara’, mereka melakukan kadang dengan berduaan/khalwat, antara lawan jenis, saling berciuman, berpegangan tangan, kadang dilakukan dengan ramai-ramai campur baur laki dan wanita non mahram, disertai dengan alunan musik, saling merayu. Padahal sudah sangat jelas bahwa hukum asal kaum wanita dan laki-laki adalah terpisah sebelum ada dalil/keperluan syar’i yang menuntut bertemunya keduanya misalnya berdagang, bekerja, beribadah, haji, sholat, menikah dll.

Itupun mereka harus memperhatikan syarat-syarat pergaulan/akhlak wanita berhubungan dengan laki-laki, menutup aurat dengan menegenakan kerudung dan jilbab, tidak berdandan berlebihan, dll. Nabi sendiri mengatakan bahwa,”Barangsiapa melakukan amal yang tiada didasari perintahku (Quran dan Sunnah), maka amal perbuatannya tertolak” (HR. Ahmad).

Sungguh ikut merayakan hari valentine adalah tindakan tercela, dan haram bagi kaum muslimin untuk merayakan, Valentine sendiri akar kemunculannya dari orang kafir, barat, apalagi kemunculannya berasal dari budaya lokal, maka sudah sepatutnya kaum muslimin meninggalkan hal tersebut.

Menentukan Sikap

Sungguh sangat jelas sikap yang harus diambil oleh kaum muslimin, bahwa merayakan valentine berarti meniru adat/budaya kufur kaum lain, padahal kita dilarang untuk mengekor, mengambil cara hidup yg lahir dari akidah selain islam, seperti valentine day, juga pemahaman hak asasi manusia, demokrasi, dialog antar agama, kapitalisme, sosialisme.

Sudah cukup kita hanya mengambil pandangan hidup yang terlahir dari akidah islam karena sudah jelas bahwa islam adalah agama yang sempurna sebagiamna diterangkan Allah swt dalam Qur’an surah Al – Maidah : 3, “…….Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu……”

Begitu pula Allah swt menyuruh umatnya untuk mengikuti standar halal-haram, menjadikan Muhammad Rasulullah sebagai panutan, mengambila apa yang dicontohkannya dan meninggalkan dari perkara yang dilarangnya, sebagimana firman Allah dalam surah al Hasyr :7 : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.“

Maka apalagi yang kita tunggu selain meninggalkan bentuk pengekoran acara valentine day itu, marilah serkarang kita mulai meninggalkan sesuatu yang memang wajib diingkari, dan memulai untuk berusaha menerapkan ajaran-ajaran islam, memilih-milih mana perkara yg tdk bertentangan dengan islam kita ambil, sementara perkara yg bertentangan dengan islam kita tolak dan tinggalkan.

Hendaknyalah kita renungkan perkataan sosiolog Ibnu Khaldun yang menyatakan Yang kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian, kendaraan, bentuk senjata yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk di sini adalah mengikuti adat istiadat mereka ……..”.

Hal itu selaras dengan apa yang telah di sabdakan Nabi : Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta“.

Diantara para sahabat ada yang bertanya “Ya, Rasululah apakah yang dimaksud (di sini) adalah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani ?”
Rasulullah menjawab “Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. al-Bukhori)

Akhirnya tinggalkan budaya kufur yang mengumbar hawa nafsu kesenangan duniawi itu, budaya menyesatkan yang dijadikan senjata orang-orang kafir untuk mengekspor peradabannya kepada kaum muslimin, sehingga tercapai target yang diinginkan orang-orang kafir yang memang sangat membenci Islam dan umatnya. Orang-orang kafir ini tidak akan segan-segan mengeluarkan umat islam dari akidah yg dipegangnya yakni akidah islam dan selanjutnya mengikuti akidah jahiliah, sekulerisme kapitalisme.

Maka itu wahai saudaraku-saudaraku renungkanlah, Allah swt berfirman dalam surah al Baqarah :120 Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”(al Baqarah :120)



PRO - Contra

kepada sesama kawan ANTI BUDAYA BARAT
valentine yang berasal dari budaya barat, memang harus kita tolak
tidak peduli ada unsur positifnya atau tidak, saya rasa kita sebagai sesama anti budaya barat harus menolaknya

tapi, lebih daripada itu, kita harus KENALI dan HINDARI pemakaian barang-barang hasil OLAH PIKIR dan OLAH BUDAYA mereka (barat)
kita harus kenali barang/ produk yang berasal dari olah rasa, olah karsa, olah pikir dan hasil budaya bangsa barat.
mulai sekarang, jangan kita pakai barang-barang hasil budaya barat ini!!!
ingat, segala sesuatu yang berasal dari budaya mereka, harus kita lawan.

Mesin ATM Pertama dibuat 02-09-1969 di Amerika Serikat
komputer pertama dibuat oleh Dr. John V Atanasoff dan Clifford Berry thn 1937
Penemu Mesin uap Adalah James Watt Berasal dari Negara Inggris
Penemu Mesin 4 tak Adalah Nicolaus Otto Berasal dari Negara Jerman
Penemu Mesin diesel Adalah Rudolf Diesel Berasal dari Negara Jerman
Penemu Mesin cetak Adalah Johannes Guttenberg Berasal dari Negara Jerman
Penemu Mesin ketik Adalah Christopher Sholes Berasal dari Negara Amerika
Penemu Radio Adalah C. Marconi Berasal dari Negara Italia
Penemu Televisi Adalah J.L. Baird & C.F. Jenkins Berasal dari Negara Amerika
Penemu Telegrap Adalah Samuel F.B. Morse Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Telepon Adalah Alexander Graham Bell Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Dinamo Adalah Michael Faraday Berasal dari Negara Inggris
Penemu Bola lampu Adalah Thomas Alva Edison Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Batu baterai Adalah Volta Berasal dari Negara Italia
Penemu Termometer Adalah Galileo Galilei Berasal dari Negara Italia
Penemu Korek api Adalah Robert Boyle, John Walker
PPenemu Sinar Rontgen Adalah Wilhelm Conrad Rontgen Berasal dari Negara Jerman
Penemu Stetoskop Adalah Rene Laennec
Penemu Lensa Adalah Anthony Van Leuwenhook Berasal dari Negara Belanda
Penemu Mikroskop Adalah Zacharias Janssen
Penemu Teleskop Adalah H. Lippershey
Penemu Kamera Adalah Louis Jacques Monde da Guerre & Edwin Land Berasal dari Negara Amerika
Penemu Pesawat terbang Adalah Wilbur dan 0. Wright Berasal dari Negara Amerika
Penemu Kereta api Adalah Murdocks Berasal dari Negara Inggris
Penemu Lensa kaca mata Adalah Benyamin Franklin Berasal dari Negara
Penemu Mesin hitung Adalah Blaise Pascal Berasal dari Negara Prancis
Penemu Mobil Adalah Gottlich Daimler
Penemu Motor Adalah Nikola Tesla

lha kalo semuanya yg barat itu haram, ya kembali ke jaman batu tho yooo… jangan lupa wong barat itu maju karena juga sintesa dari temuan ilmuwan timur juga lhoo… terutama kaidah inti ilmu alam ( aljabar, alkemi, alfalaq, ilmu mesiu dan roda dari china, yg pastinya alhamdulillah ) Dari situ saya yakin kok tidak ada yg murni barat atau timur dalam kebudayaan manusia… yang ada cuma mindset / niat / tindakan baik atau tidak, dari sanalah pahala, dosa serta azab itu datang … wallahu’ alam bishowaab

-kalo menurut saya sih ya.. mendingan nggak usah ikutan valday..hee.. :D kan bisa sih ngasih coklat,bunga,dn kartu kartu selain tanggal 14 Februari.. apa salahnya coba? hee.. :D oya saya kan udh nanya ke mbak mbak rohis juga. he.. ya solusinya gitu aja kalo pengen nunjukin sayang kita -ihirr.. :p- ga usah berlebih a.k.a lebay pake mesra mesraan ato gimana gitu -_- ngasih coklat gitu boleh kok.. *hey..aku mau jugaa.. hee.. ._. #abaikan* tapi ngasihnya nggak usah pas tanggal 14 Feb bisa kali.. waktu Idul Adha gitu kan bisa..kan itu termasuk hari raya agama Islam :) lebih bermakna lho.. jadi ntar makanan utama yg sapi-kambing gitu terus desertnya coklat.. nyemm.. jadi laper.. haha.. :D ok ngerti kan? kalo nggak ngerti komen aja yuk mari.. ntar saya bales.. hihi.. *sok-sokan coba -_-*-

Jeda Antara Kita

Oleh : Ria Fariana

“Bye…see you tomorrow.”
“Bye…” kulambaikan tanganku hingga mobil itu hilang di ujung jalan. Baru saja pintu kututup secara perlahan-lahan, tapi…
“Keluar bersama Robert lagi, Nin?” suara lembut Mbak Eka tetap mampu mengejutkanku. Aku mengangguk pelan dan segera lari ke kamar.
Ah…kenapa sih Mbak Eka selalu ingin tahu dengan siapa aku keluar. Dia sendiri kan tahu kalau tidak dengan Bob yang selalu dipanggilnya dengan nama lengkap ‘Robert’, dengan cowok mana lagi aku mau pergi. Mama juga sih pakai nitipkan anak semata wayangnya ini ke Mbak Eka yang alim itu, kayak aku nggak bisa jaga diri.

Jujur saja, sebetulnya aku nggak sebel-sebel banget sama Mbak Eka, soalnya jadi ingat sama mama. Di negara serba boleh kayak Amerika ini, jarang banget ada orang yang mau memperhatikan apalagi menasehati kayak Mbak Eka. Tapi nggak enaknya aku jadi canggung kalau mau bersikap. Gimana enggak, kalau yang dinasehatkan cuma itu-itu saja. Yang Bob bukan mahromlah, yang beda keyakinanlah, jangan pergi berduaan atau jangan berteman terlalu dekat. Padahal Mbak Eka tahu sendiri kalau jadi anak tunggal tuh nggak enak. Pingin banget punya kakak laki-laki yang bisa melindungi dan tempat berbagi rasa. Dan itu semua ada pada diri Bob. Dia dewasa sekali dengan usianya yang hanya terpaut dua tahun dariku. Lagipula Bob nggak pernah berbuat kurang ajar atau pun usil. Kami juga nggak pernah melakukan sesuatu di luar batas seperti yang dilakukan banyak remaja di sini. Karena antara kami, aku dan Bob tidak ada hubungan khusus layaknya orang berpacaran. Walaupun hampir semua teman mengira seperti itu, bahkan mungkin Mbak Eka juga, kami nggak peduli. Pada diri Bob, aku merasa menemukan sosok abang yang nggak pernah kupunya sebelumnya.
Lagipula, ini nih yang nggak ada seorang pun tahu cita-citaku untuk mengajak Bob masuk Islam suatu ketika nanti. Jadi apa pun yang dikatakan Mbak Eka, diam-diam aku dengarkan dan berusaha untuk memahaminya. Biar satu hari nanti bisa menjelaskan kalau-kalau Bob tanya-tanya soal Islam. Suatu ketika nanti ada saatnya aku juga ingin berubah jadi anak yang baik seperti Mbak Eka yang alim itu. Tapi nggak sekarang.
*****

Akhir-akhir ini kurasakan sikap Bob aneh dan nggak seperti biasanya. Kalau bertemu denganku sepertinya gugup sekali seakan ingin mengatakan sesuatu tapi segera diurungkannya begitu aku memberi perhatian. Hingga suatu malam Bob mengajakku makan malam di luar, sesuatu yang jarang kami lakukan kecuali ada moment khusus.
“Ngomong dong Bob. Aku sudah capek menghadapi perubahan sikapmu akhir-akhir ini,” tanpa basa-basi langsung kutanyakan kekhawatiranku. Dan Bob cukup paham dengan sifatku yang satu ini, nggak sabaran. Makanya dia cuma tersenyum dan…tanpa memandangku! Sesuatu yang sangat kuhafal kalau dia ingin membicarakan sesuatu tapi takut menyinggung perasaan lawan bicaranya. God…ada apa ini?
“Aku akan memenuhi panggilan wajib militer,” akhirnya keluar juga suaranya setelah sekian lama kami berdiam diri.
“Tapi bukankah wamil itu sudah kamu ambil beberapa tahun lalu? Kamu sendiri yang mengatakannya.” Kulihat Bob terdiam beberapa saat.
“Iya, yang telah kujalani memang wajib bagi pemuda Amerika yang berusia di atas 18 tahun. Tapi kali ini berbeda. Negaraku butuh banyak sukarelawan militer untuk menjalankan tugasnya sebagai polisi dunia.”
Polisi dunia? Aku mencibir. Predikat itu pula yang menjadikan negaramu congkak dan sering turut campur kepentingan dalam negeri negara lain. Tapi tentu saja cuma kuucapkan dalam hati.
“Lalu bagaimana dengan kuliahmu dan cita-citamu untuk jadi Arsitek? Apakah harus kandas di tengah jalan?”
“Resiko itu memang harus aku ambil. Panggilan jiwaku untuk bangsa ini sudah bulat. Dan semoga jiwa ayahku bisa tenang karena keinginannya telah kupenuhi.”
Ternyata dugaanku benar. Bob bohong soal keputusan ini adalah panggilan jiwanya. Sebaliknya kekaguman yang berlebihan pada ayahnya yang gugur di medan tugas ditambah pesan untuk meneruskan perjuangan Amerika telah mengubah dirinya.
“Ke mana kamu akan ditugaskan?” Belum sempat Bob menjawab, makanan yang kami pesan sudah datang.
“Makanlah dulu. Setelah itu aku akan mengatakannya padamu.” Aku menggeleng dan hanya memandang kesibukannya mengunyah makanan yang terhidang di depannya. Punyaku sama sekali belum kusentuh. Selera makanku benar-benar menguap entah ke mana. Seakan tahu sedang kuperhatikan, Bob menghentikan suapannya.
“Benar-benar penasaran rupanya, hmm…?” Katanya sambil tersenyum. Senyum yang kata teman-teman mampu menaklukkan hati Julia, ratu kampus tahun ini. Tapi anehnya Bob cuek-cuek saja, di saat hampir seluruh cowok di kampus ini saling berebut perhatian Julia. Dia cuma bilang kalau cewek macam itu bukan tipenya, yang populer dengan hanya mengandalkan kecantikan tubuh dan wajah. Acungan jempol kuberikan untuknya, satu pandangan positif yang langka di Amerika.
“A…apa? What are you talking about?” tanyaku tergeragap dari lamunan singkatku. Dan Bob lagi-lagi tersenyum.
“Masih menikmati senyum manisku?” katanya menggoda. Aku benar-benar tak mampu membayangkan warna mukaku saat ini. Bob memang keterlaluan. Dia paling bisa kalau disuruh membuat cewek tersipu-sipu.
“Nah gitu dong tersenyum. Dari tadi kamu tegang terus.” Aku tahu, ternyata Bob ingin mencairkan suasana yang benar-benar kaku tadi.
“Semula aku ditugaskan di kepulauan Spratley untuk menjaga kenetralan daerah itu dari perebutan banyak negara. Memang kurang menantang, tapi itu cukup bagi tentara pemula. Tapi entah sebab apa penugasan itu dibatalkan. Dan apa yang kukhawatirkan menjadi kenyataan. Bukannya aku takut mati, tapi siapa yang akan kuhadapi di medan tugas itulah yang membuatku kalut. Dan itu pula yang membuatku berat untuk mengatakannya padamu.” Ditariknya nafas dalam-dalam.
“Aku ditugaskan di…perbatasan Irak.” Deg. Tak urung aku sempat terhenyak juga. Padahal aku sudah mempersiapkan hatiku untuk menghadapi apa pun yang dikatakannya. Aku harus tetap tenang, tekadku. Kusebut asma Allah banyak-banyak dalam hati. Aku tahu apa itu maknanya, tugas untuk bergabung dengan skuadron lain dalam menjajah Irak yang sedang bergolak. Tidak bisa kubayangkan seseorang yang kusayangi harus berhadapan dengan saudaraku pula di belahan bumi sana.
“Sorry Nina, I can do nothing.”

Sejak malam itu tak kutemui Bob di kampus, pun di café tempatnya mangkal kalau lagi banyak masalah. Kupikir itulah pertemuan kami yang terakhir sebelum keberangkatannya. Tapi ternyata aku salah. Dia menungguku selepas kuliah hari itu, beberapa hari setelah kejadian malam itu. Saat itu pulalah kami sadar bahwa persahabatan yang kami bina selama ini telah ternoda. Bob menyatakan perasaannya di kala kami harus berpisah untuk waktu yang tak terbatas.

Aku tak tahu apa yang salah dengan persahabatan kami. Aku ingat di suatu kajian bahwa laki-laki dan wanita mempunyai naluri yang sama. Keinginan untuk mencintai dan dicintai. Dan perwujudan itu hanya ada dalam pernikahan yang suci. Sejujurnya aku tidak pernah membayangkan sejauh ini. Bob sebagai kakak laki-laki bagiku sudah cukup. Ah…tapi kami bukan mahrom, terlarang sebetulnya bagi kami untuk berduaan. Dan satu-satunya cara adalah melegalkannya dengan menikah.

Sebulan telah berlalu sejak kejadian itu. Bob cukup rajin mengirimiku surat bahkan berusaha meneleponku sesekali. Walaupun berat kurasa, aku memutuskan untuk tidak berhubungan dengannya. Seberapa besar rasa sayangku pada Bob, tetap tak bisa mengalahkan rasa sakit ketika saudaraku seakidah dijajah di belahan bumi sana. Bagaimana mungkin Bob tega melakukan ini semua? Dia pun tahu betapa geramnya aku dengan kebijakan pemerintah negaranya yang selalu merugikan kaum muslimin. Tidak hanya Bosnia, Palestina, Chechnya, gempuran membabi buta ke Afghanistan, lalu sekarang penyerangan terhadap rakyat Irak yang tak berdosa dengan dalih yang terlalu mengada-ada. Tidaklah sulit untuk menyadari standard ganda Amerika, cukup orang yang punya akal bisa memahami fakta ini. Dan aku merasa Bob cukup punya akal untuk itu. Ternyata aku salah.

Dua bulan sudah berlalu, aku semakin dekat dengan Mbak Eka karena aku tak tahu lagi harus curhat dengan siapa. Aku pun semakin rajin mengisi hari-hariku untuk belajar dan mengkaji Islam yang sebenarnya. Ya Allah, ternyata banyak hal yang aku begitu bebal sebelumnya untuk menerima hukum-hukum Islam, sekarang menjadi terbuka mata hati ini.
Ah…itukah yang namanya cinta? Dapat membutakan kita dari kebenaran? Ataukah itu yang namanya cinta semu berbalut nafsu yang berasal dari syaitan? Ya Rabb, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Memiliki Cinta. Pasti bukanlah cinta bila perasaan itu menghalangi cahaya-Mu dariku.

Aku menata hati dan diri dalam perjalananku menuju ridho Ilahi. Surat Bob bertumpuk di meja kamarku tanpa kusentuh sedikit pun. Aku tidak lagi takut kehilangan dirinya. Karena sesungguhnya sejak mula keputusannya tidak bisa dirubah, tidak pula oleh diriku, saat itu juga aku sadar bahwa dia bukan lagi Bob yang aku kenal.

Tanpa terasa ujian sudah menjelang, dan itu berarti aku harus mulai menentukan jalan hidupku. Kembali ke Indonesia dan melengkapi gelas sarjanaku di sana atau beberapa tahun lagi tinggal di negeri yang mulai terang-terangan memusuhi Islam. Apalagi sejak aku memutuskan untuk menutup aurat dengan berkerudung dan berjilbab, aku merasa sangat tidak aman untuk berlama-lama di negeri ini. Bohong besar semua yang dipropagandakan Amerika lewat iklan persahabatan bahwa muslim pun bisa hidup tenang di sini.

Seminggu sebelum kepulanganku ke Indonesia, tiket dan seluruh keperluan imigrasi sudah di tangan. Proses yang melelahkan karena banyak petugas imigrasi yang berlaku over dengan muslimah berjilbab.

Seseorang mengetuk pintu. Dengan malas aku beranjak membukakan karena kebetulan semua sedang tidak di rumah. Ketika pintu kubuka, hatiku sempat berdesir.
“Ada yang perlu kubicarakan, Nin.” Lagi-lagi tanpa memandangku. Ada nada gelisah tapi tetap mantap dalam suara itu. Aku keluar dan kami duduk di beranda, cukup berjauhan karena aku bukan lagi Nina yang dulu.
“Kamu semakin cantik dengan jilbab itu,” katanya. Aku beristighfar dalam hati.
“Apakah ada yang bisa menahanmu untuk tidak pergi, Nina?”
“Maksudmu?”
“Marry me. Aku akan keluar dari militer Amerika dan meneruskan kuliahku sambil mencari pekerjaan lain.”
“Agamamu?”
“Bukankah selama ini kita bisa berteman dengan sangat baik tanpa meributkan itu? Kukira sekarang pun sama. Kita saling mencintai, dan kita bisa berjalan dengan keyakinan masing-masing.”

Ya Allah, seumur hidup tidak pernah kurasakan kemarahan yang teramat sangat seperti saat ini. Tanpa mampu berkata-kata dan mata penuh airmata kutinggalkan dia di beranda dan kukunci pintu rumah rapat-rapat. Semakin besar tekadku untuk segera pulang dan meninggalkan masa laluku yang suram di sini.

Kutulis surat untuk Bob menjawab ajakannya dan menjelaskan tentang diri seorang muslim sebenarnya. Tentang pergaulan yang salah selama aku berteman dengannya, sampai haram seorang muslimah menikah dengan laki-laki non muslim sampai dia beriman. Kujelaskan semua konsep tentang Islam yang aku tahu meskipun masih sedikit dan hanya menyisakan doa semoga hatinya terbuka untuk menerima kebenaran hakiki.

Kuayun langkah dengan mantap menuju pesawat ketika untuk terakhir kalinya aku menoleh ke belakang. Selamat tinggal Amerika, selamat tinggal masa lalu kelabu, semoga satu hari nanti kita bertemu dalam suasana yang lebih baik dan diridhoi Allah. Samar kulihat bayangannya, juga mata sendunya. Cintaku pada Allah jauh lebih besar dari rasa yang pernah aku punya untukmu. Kubalikkan tubuh dan melangkah mantap menuju pesawat yang segera take off. Selamat tinggal.
(ukhti, jangan pernah rela menggadaikan iman untuk cinta semu)

Minggu, 18 Juli 2010

Pengobatan terhadap Sihir

Assalaamu 'alaikum wr.wb.

sihir itu terdiri dari bermacam-macam jenis bahkan ada yang cukup kompleks dan parah,

Jumhur Ahlus Sunnah wal Jama’ah berpendapat bahwa sihir ada dua macam :

1. Ia adalah trik, tipuan, menakut-nakuti, sulap dan khayalan yang tidak nyata atau ia nyata akan tetapi sangat halus sumbernya. Seandainya ia tersingkap pasti ia akan mengetahui bahwa itu merupakan perbuatan biasa yang dimungkinkan bagi orang yang mengetahui rupanya akan melakukan seperti perbuatan itu. Secara umum perbuatan itu berdiri diatas pengetahuan tentang materi-materi khusus, khayalan rekayasa atau sejenisnya. Dan tidak ada salahnya memasukkan perbuatan itu kedalam istilah sihir, sebagaimana firman Allah swt :


فَلَمَّا أَلْقَوْاْ سَحَرُواْ أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ


Artinya : " Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan).” (QS. Al A’raf : 116)

2. Ia adalah nyata, ada dan memiliki pengaruh di badan, sebagaimana pendapat para ulama Hanafi seperti pendapat Ibnul Hammam, para ulama Syafi’i dan Hambali. Orang-orang yang mengatakan bahwa sihir memberikan pengaruh, menimbulkan sakit, kemudharatan atau sejenisnya berdalil dengan firman Allah swt :

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾


Artinya : “Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (QS. Al Falaq : 1 – 5) Menghembuskan buhul-buhul adalah sihir-sihir dari kaum wanita. Dan tatkala diperintahkan untuk belindung dari kejahatan para penyihir perempuan itu maka bisa diketahui bahwa sihir itu memiliki pengaruh dan kemudharatan.
Firman Allah swt :

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ


Artinya : “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.” (QS. Al Baqoroh : 102)

Terdapat riwayat bahwa Nabi saw pernah disihir sehingga dia berkhayal melakukan sesuatu yang sebetulnya dia tidak melakukannya.”. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 8566 – 8569)

Didalam pengobatan terhadap sihir ini maka kebanyakan ulama tidak memperbolehkan dengan menggunakan sihir. Akan tetapi hendaklah pengobatannya dengan cara meruqyah, membacakan al Qur’an, dzikir-dzikir dari Nabi saw didalam meruqyahnya, berdoa dan meminta penyembuhan dari Allah swt.

Dalam penggunaan cara ruqyah ini pun, seorang yang meruqyah perlu mewaspadai dan barhati-hati agar tidak terjebak kedalam perkara-perkara kemusyrikan. Untuk itu ada beberapa patokan terhadap ruqyah syar’iyah (disyariatkan) ini adalah :

1. Ruqyah tersebut bukan ruqyah (jampi) yang mengandung kemusyrikan, seperti seorang yang meruqyah dengan meminta pertolongan atau bantuan kepada makhluk didalam perkara-perkara yang tidak ada yang menyanggupinya kecuali Allah saja, berdoa kepada makhluk untuk meyingkap sesuatu yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah saja, berdasarkan firman-Nya :

Artinya : “Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui..” (QS. Fathir : 13 – 14)

Tentang patokan ini terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Auf bin Malik al Asyja’i berkata,”Kami dahulu melakukan ruqyah pada saat jahiliyah. Lalu kami bertanya,’Wahai Rasulullah apa pendapatmu?’ beliau saw bersabda,’Perlihatkanlah ruqyahmu kepadaku. Tidak mengapa ruqyah yang didalamnya tidak terdapat kesyirikan.”

2. Ruqyah tersebut bukan ruqyah sihir, karena Allah swt mengharamkan sihir dan ia termasuk didalam kekufuran sebagaimana firman Allah swt :

وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ


Artinya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaita pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada nusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". (QS. Al Baqoroh : 102)

3. Ruqyah tersebut bukan berasal dari seorang peramal atau dukun walaupun ia bukanlah seorang penyihir. Hal itu dikarenakan larangan dari Rasulullah saw untuk mendatanginya terlebih lagi membenarkan perkataannya, termasuk pula meminta ruqyah (jampi) darinya. Sabda Rasulullah saw,”Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal atau dukun lalu membenarkan perkataannya maka sungguh orang itu telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw.” (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi)

4. Hendaklah ruqyah menggunakan kata-kata yang bisa difahami. Karena menggunakan kata-kata atau lafazh-lafazh yang tidak bisa difahami tidaklah aman dari adanya kemusyrikan didalamnya. Dan setiap yang memungkinkan adanya kemuyrikan maka tidak boleh menggunakannya.

Ibnu Hajar mengatakan bahwa ruqyah dibolehkan jika mengandung tiga persyaratan : menggunakan firman Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah dan bahasa arab atau bahasa yang bisa difahami serta meyakini bahwa ruqyah itu sendiri tidaklah bisa memberikan pengaruh akan tetapi Allah lah yang memberikannya pengaruh.

5. Hendaklah ruqyah tidak menggunakan pola-pola atau cara-cara yang diharamkan, seperti ruqyah yang dimaksudkan di kuburan, kamar mandi, menggunakan huruf-huruf abjad, dengan melihat bintang gemintang, melumasi dengan najis-najis atau menampakkan aurat.

6. Ruqyah tersebut tidak menggunakan ungkapan-ungkapan yang diharamkan, seperti menghina, mengejek, melaknat karena Allah tidak menjadikan obat dengan sesuatu yang diharamkan.

7. Seorang yang meruqyah dan yang diruqyah tidak boleh menganggap bahwa ruqyah itu sajalah yang memberikan penyembuhan atau menghilangkan kemudharatan. Ibnul Qoyyim mengatakan bahwa doa-doa, ta’awwudz bagai sebuah senjata. Senjata yang bisa melumpuhkan bukan hanya dari ketajamannya saja. Ketika terdapat sebuah senjata yang tajam tanpa aib lalu tangan yang memegangnya pun begitu kuat dan tidak ada penghalangnya maka pedang itu akan berhasil membunuh musuh. Dan ketika salah satu dari ketiga itu tidak ada maka pengaruhnya juga akan berkurang. Begitu pula dengan ruqyah maka ruqyah itu mesti yang diperbolehkan atau disunnahkan, lalu pembacanya pun haruslah seorang yang ikhlas dan terkumpul didalam dirinya persyaratan (diterimanya) doa serta adanya kehendak dan keinginan Allah terhadap penyembuhannya. (diringkas dari buku : ar Ruqo ‘ala Dhoui Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama’ah hal 59 – 73)

Adapun perbedaan antara sihir, karomah dan istidroj. Sihir sebagaimana dijelaskan diawal bahwa ia adalah kejadian yang melampaui batas-batas kesanggupan manusia dengan meminta bantuan kepada setan, seperti merubah tali dan tongkat jadi ular, sebagaimana para penyihir Fir’aun.

Karomah adalah kejadian diluar kebiasaan manusia yang diberikan Allah swt kepada para wali-wali-Nya yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Para wali ini adalah orang-orang yang mencintai Allah, Rasul-Nya, istiqomah dengan syari’at-Nya. Karomah ini bisa terjadi pada suatu waktu dan belum tentu pada waktu yang lainnya. Ia tidaklah bisa dipredikisi atau dipelajari.

Sedangkan istidroj adalah kejadian luar biasa yang dilakukan oleh seorang yang kafir atau fasiq. Istidroj ini merupakan jalan terjadinya sihir bagi seorang yang kafir atau fasiq.

Sedangkan perbedaan antara karomah dengan sihir adalah bahwa seorang wali yang diberikan karomah kepadanya adalah seorang yang dekat dengan Allah, beriman, bertakwa, istiqomah diatas syariat-Nya, melakukan berbagai ketaatan dan menjauhi kemunkaran berbeda dengan seorang penyihir, ia adalah seorang fasiq, berjiwa kotor, pelaku dosa besar.

Karomah tidaklah bisa dipelajari karena ia adalah pemberian dari Allah karena keutamaan orang yang mendapatkannya sedangkan sihir bisa dipelajari dengan bantuan setan.

Adapun tentang menggunakan daun bidara yang dihaluskan kemudian dicampurkan dengan air lalu diminumkan kemudian sisanya dipakai untuk mandi maka hal itu dibolehkan. Ibnu Katsir menyebutkan didalam tasirnya bahwa Al Qurthubi menceritakan dari Wahab bahwa dia mengatakan,”Ambillah tujuh helai daun bidara lalu tumbuk diantara dua buah batu kemudian campurkan di air dan dibacakan ayat kursi kamudian diminumkan kepada orang yang terkena sihir sebanyak tiga kali tegukan lalu mandikan dia dengan air sisanya maka ia akan menghilangkan sihirnya. Terutama bagi suami yang terhalang menggauli istrinya”

Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang paling bermanfaat dalam menghilangkan pengaruh sihir adalah dengan menggunakan apa yang diturunkan Allah kepada rasul-Nya untuk menghilangkan hal itu yaitu membaca al muawwidzatain (al Falaq dan an Naas) dan ayat kursi karena ayat-ayat itu dapat mengusir setan. (Tafsirul Quranil Azhim juz : I hal 372)

Wallahu A’lam


wassalamua'laikum

sumber : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/pengobatan-terhadap-sihir.htm

Kedudukan Kaum Gay di Akhirat

Assalamu'alaikum!

Para ulama bersepakat bahwa prilaku gay (suka sesama jenis) yang didalam istilah agama disebut dengan liwath adalah salah satu dari perbuatan dosa besar yang lebih besar daripada zina.

Hal itu bisa dilihat dari hukuman yang ditimpakan Allah swt kepada kaum Luth dengan hujan batu-batu dari langit, dijungkir balikan kampung halamannya serta sangsi yang dijatuhkan terhadap para pelakunya sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Jika kamu mendapati orang yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth (liwath) maka bunuhlah para pelakunya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Namun demikian Allah swt masih tetap membuka pintu taubat bagi para pelakunya yang mau kembali kepada Allah swt dan bertaubat dengan taubat nashuha, sebagaimana firman Allah swt :

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا ﴿٦٨﴾
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا ﴿٦٩﴾
إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿٧٠﴾


Artinya : “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya) (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqon : 68 – 70)

Dengan kembalinya seorang pelaku liwath kepada Allah swt serta bertaubat dengan taubat nashuha maka pintu surga tetap terbuka baginya sebagaimana disebutkan Ibnu Qoyyim bahwa jika seorang yang diuji dengan ujian ini lalu kembali kepada Allah dan diberikan rezeki untuk bertaubat dengan taubat nashuha dan beramal shaleh… dan mengganti perbuatan-perbuatan yang buruk dengan perbuatan-perbuatan yang baik, mencuci kotoran itu dengan bermacam-macam ketaatan dan amal-amal yang mendekatkannya dengan Allah, menjaga pandangan, memelihara kemaluan dari apa-apa yang dihaamkan, berlaku jujur kepada Allah dalam pergaulannya maka orang yang seperti ini akan mendapatkan ampunan dan dia termasuk kedalam penghuni surga.

Sesungguhnya Allah swt mengampuni seluruh dosa-dosa. Apabila taubat dapat menghapuskan setiap dosa hingga dosa syirik terhadap Allah, membunuh paa nabi, wali-wali-Nya, sihir, kekufuran dan sebagainya maka taubat itu tidaklah terbatas hanya pada penghapusan dosa ini.

Sungguh telah kokoh hikmah, keadilan dan keutamaan Allah swt bahwa seorang yang bertaubat dari dosa bagai seorang yang tidak melakukan dosa. Sungguh Allah telah menjamin orang yang bertaubat dari dosa syirik, membunuh jiwa dan berzina bahwa Dia akan mengganti keburukannya dengan kebaikan. Ini adalah hukum yang umum bagi setiap orang yang bertaubat ari dosa, sebagaimana firman Allah swt :


Artinya : “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)

Maka tidaklah satu dosa pun yang keluar dari keumuman ini akan tetapi ini adalah hak orang-orang yang bertaubat secara khusus. (al Jawabul Kaafi hal 116)

Taubat nashuha haruslah dibarengi dengan tekad untuk tidak mengulangi lagi perbuatan buruk tersebut. Tentunya diperlukan upaya keras untuk mendapatkan solusi menghilangkan perbuatan itu dari dirinya.

Adapun langkah-langkah solusi apa yang bisa dilakukannya maka anda bisa membaca kembali tulisan yang berjudul “Gay Ingin Menikah”.

Apakah Di Surga Ada Perbuatan Liwath ?

Sesungguhnya para penghuni surga adalah orang-orang yang disucikan dari berbagai akhlak yang buruk, keinginan yang rendah, kehendak yang hina. Allah swt telah mensifatkan para wanita penghui surga dengan firman-Nya :


Artinya : “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)

Mereka adalah para bidadari yang menundukkan pandangan dari para lelaki dan mereka tidaklah melihat kecuali suami-suami mereka.

Firman Allah swt :


Artinya : “(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (QS. Ar Rahman : 72)

As Sa’diy mengatakan bahwa mereka adalah bidadari-bidadari yang dikurung didalam tenda-tenda permata. Mereka berhias dan berdandan untuk suami-suami mereka. Hal itu tidaklah menafikan mereka untuk keluar ke kebun-kebun dan taman-taman surga sebagaimana kebiasaan yang dilakukan oleh anak-anak perempuan para raja atau sejenisnya.” (Tafsirus Sa’diy hal 831)

Lalu mungkinkah kita mengatakan : “Para wanita-wanita surga itu tidaklah dilarang melihat kaum lelaki asing karena mereka telah dilarang melihatnya saat di dunia?!”

Apakah bisakah mengatakan : “Para wanita-wanita surga itu tidaklah dilarang berzina, berbuat keji, melakukan perbuatan tercela karena dahulu mereka diminta untuk menjauhkan perbuatan itu saat di dunia?!’

Sesungguhnya Allah swt telah mencukupkan orang-orang beriman baik laki-laki maupun perempuan dengan karunia-Nya yang kekal dan kenikmatannya yang sangat banyak di surga dari berbagai perbuatan-perbuatan buruk…


Artinya : “Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushilat : 31 – 32)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa di surga terdapat segala macam yang kamu kehendaki, disenangi jiwa dan disukai mata, “didalamnya apa yang kamu minta” artinya apa pun yang kamu minta maka itu ada dan akan datang dihadapanmu persis seperti yang kamu sebutkan.” (Tafsir Ibnu katsir Juz VII hal 177)

Maka apakah seorang yang beriman kepada Allah swt akan meminta perbuatan keji dan menjijikkan itu padahal Allah swt telah memberikan kenikmatan kepadanya dengan bidadari yang menyejukkan pandangan yang apabila salah seorang dari bidadari itu ditampakkan kepada para penghuni bumi maka bumi ini akan diselimuti dengan cahaya sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori (2796) dari Anas bin Malik dari Nabi saw bersabda,”Seandainya wanita dari penghuni surga ditampakkan kepada penghuni bumi maka dia akan menyinari diantara keduanya (timur dan barat bumi), akan berhembus angin dan kerudung yang ada diatas kepalanya lebih baik dari dunia dan seisinya.”

Sesungguhnya perkataan yang menyebutkan bahwa prilaku gay dibolehkan di surga adalah perkataan yang tidak benar. Ibnu Muflih mengatakan didalam “al Furu’” (juz VI hal 71 – 72) yang diambil dari Ibnul Jauzi bahwa Ibnu ‘Uqail mengatakan bahwa pembicaraan tentang ini pernah terjadi diantara Abu Ali bin al Walid, seorang yang berfaham mu’tazilah dengan Abu Yusuf al Qozwiniy. Abu Ali mengatakan,”Tidaklah dilarang menyetubuhi pemuda-pemuda surga dan membangkitkan syahwat untuk itu karena hal itu adalah bagian dari kenikmatan… “ maka Abu Yusuf mengatakan,”Kecenderungan (laki-laki) kepada laki-laki adalah suatu penyakit. Dan tidaklah dia diciptakan untuk disetubuhi.”

Ibnu ‘Uqail mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk berfikir tentang liwath karena tidaklah ditegaskan bahwa para penghuni surga memiliki saluran pembuangan air besar. Kalau begitu mereka tidaklah buang air besar.” (www. http://islamqa.com)

Wallahu A’lam


wassalamua'laikum


sumber : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/kedudukan-kaum-gay-di-akhirat.htm

PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM

assalamualaikum :)
postingan kle ne ttg pacaran :)
maaf bagi yang baca kalo tersinggung dg postingan ini :)

Istilah pacaran itu sebenarnya bukan bahasa hukum, karena pengertian dan
batasannya tidak sama
buat setiap orang. Dan sangat mungkin berbeda dalam setiap budaya. Karena itu
kami tidak akan
menggunakan istilah `pacaran` dalam masalah ini, agar tidak salah konotasi.


I. Tujuan Pacaran

Ada beragam tujuan orang berpacaran. Ada yang sekedar iseng, atau mencari teman
bicara, atau lebih
jauh untuk tempat mencurahkan isi hati. Dan bahkan ada juga yang memang
menjadikan masa pacaran
sebagai masa perkenalan dan penjajakan dalam menempuh jenjang pernikahan.

Namun tidak semua bentuk pacaran itu bertujuan kepada jenjang pernikahan.
Banyak diantara pemuda
dan pemudi yang lebih terdorong oleh rasa ketertarikan semata, sebab dari sisi
kedewasaan, usia,
kemampuan finansial dan persiapan lainnya dalam membentuk rumah tangga, mereka
sangat belum siap.

Secara lebih khusus, ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa
penjajakan, media
perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar keduanya. Semua
itu dilakukan
karena nantinya mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian
norma di tengah
masyarakat membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan pasangan
yang sedang pacaran
itu melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel malam minggu menjadi fenomena
yang wajar dan
dianggap sebagai bagian dari aktifitas yang normal.

II. Apa Yang Dilakukan Saat Pacaran ?

Lepas dari tujuan, secara umum pada saat berpacaran banyak terjadi hal-hal yang
diluar dugaan.
Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa aktifitas pacaran pelajar dan
mahasiswa sekarang ini
cenderung sampai kepada level yang sangat jauh. Bukan sekedar kencan,
jalan-jalan dan berduaan,
tetapi data menunjukkan bahwa ciuman, rabaan anggota tubuh dan bersetubuh
secara langsung sudah
merupakan hal yang biasa terjadi.
Sehingga kita juga sering mendengar istilah "chek-in", yang awalnya adalah
istilah dalam dunia
perhotelan untuk menginap. Namun tidak sedikit hotel yang pada hari ini berali
berfungsi sebagai
tempat untuk berzina pasangan pelajar dan mahasiswa, juga pasanga-pasangan
tidak syah lainnya.
Bahkan hal ini sudah menjadi bagian dari lahan pemasukan tersendiri buat
beberapa hotel dengan
memberi kesempatan chek-in secara short time, yaitu kamar yang disewakan secara
jam-jaman untuk
ruangan berzina bagi para pasangan di luar nikah.
Pihak pengelola hotel sama sekali tidak mempedulikan apakah pasangan yang
melakukan chek-in itu
suami istri atau bulan, sebab hal itu dianggap sebagai hak asasi setiap orang.
Selain di hotel, aktifitas percumbuan dan hubungan seksual di luar nikah juga
sering dilakukan di
dalam rumah sendiri, yaitu memanfaatkan kesibukan kedua orang tua. Maka para
pelajar dan mahasiswa
bisa lebih bebas melakukan hubungan seksual di luar nikah di dalam rumah mereka
sendiri tanpa
kecurigaan, pengawasan dan perhatian dari anggota keluarga lainnya.
Data menunjukkan bahwa seks di luar nikah itu sudah dilakukan bukan hanya oleh
pasangan mahasiswa
dan orang dewasa, namun anak-anak pelajar menengah atas (SLTA) dan menengah
pertama (SLTP) juga
terbiasa melakukannya. Pola budaya yang permisif (serba boleh) telah menjadikan
hubungan pacaran
sebagai legalisasi kesempatan berzina. Dan terbukti dengan maraknya kasus
`hamil di luar nikah`
dan aborsi ilegal.
Fakta dan data lebih jujur berbicara kepada kita ketimbang apologi. Maka
jelaslah bahwa praktek
pacaran pelajar dan mahasiswa sangat rentan dengan perilaku zina yang oleh
sistem hukum di negeri
ini sama sekali tidak dilarang. Sebab buat sistem hukum sekuluer warisan
penjajah, zina adalah hak
asasi yang harus dilindungi. Sepasang pelajar atau mahasiswa yang berzina,
tidak bisa dituntut
secara hukum. Bahkan bila seks bebas itu menghasilkan hukuman dari Allah berupa
AIDS, para
pelakunya justru akan diberi simpati.


III. Pacaran Dalam Pandangan Islam



Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang
memiliki rasa
cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada
wanita (lawan jenis)
dan lain-lainnya.
`Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik
.`(QS. Ali Imran :14).

Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mewujudkan rasa cinta itu dengan
perlakuan yang
baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah
penuh dengan
tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi
kewajibannya untuk
memperlakukannya dengan cara yang paling baik.
Rasulullah SAW bersabda,`Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang
paling baik
terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap
istriku`.

b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal

Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala
ikatan di antara
mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya
bukan sebuah cinta,
melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.
Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak
mungkin sekedar
diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji
muluk-muluk lewat SMS,
chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan
pernyataan tanggung-jawab
yang disaksikan oleh orang banyak.
Bahkan lebih `keren`nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan,
melainkan kepada
ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan
berikrar dan melakukan
ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping
hidupnya, mencukupi
seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan `pengayomnya`. Bahkan
`mengambil alih`
kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.
Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `laki-laki sejati`. Karena dia
telah menjadi
suami dari seorang wanita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah
seorang laki-laki
itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali.
Beraninya hanya
menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi "the real man".
Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya
kontak-kontak yang
mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks.
Sedangkan di luar nikah,
Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya
monopoli agama Islam
saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen
yang dulunya adalah
agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi
yang paling pokok,
akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan
perbuatan yang
menyerampet kesana.
Sedangkan pemandangan yang kita lihat dimana ada orang Islam yang melakukan
praktek pacaran dengan
pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu
jauh dari agama.
Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene
masih sangat kental
dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah
dilanda degradasi
agama.
Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan
permisifisme ini. Sehingga
kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam,
tentu kita tidak
melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini
juga terjadi pada
agama lain, bahkan justru lebih parah.

c. Pacaran Bukan Cinta

Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya
sangat sulit untuk
mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain.
Sebab sebuah cinta
sejati tidak berbentuk sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di
suatu kesempatan
tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan
dengan janji bertemu
langsung.
Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang
terjadi adalah kencan
dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan
diakui. Juga tidak ada
ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada kepastian tentang
kesetiaan dan seterusnya.
Padahal cinta itu adalah memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga
kesetiaan. Dalam
format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa
pacaran itu sangat
berbeda dengan cinta.

d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan

Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan
penjajakan, atau
perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah
anggapan yang benar.
Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya
atas data yang
diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.
Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas
tentang apa saja
yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria
yang terkenal itu.
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,`Wanita itu dinikahi karena
4 hal : [1]
hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka
perhatikanlah agamanya kamu
akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa` fiddin nomor 4700, Muslim
Kitabur-Radha` Bab
Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)

Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih
pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin
diceritakan langsung oleh yang bersangkutan.
Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga
menjadi sangat penting.Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebagai ta`aruf.
Jauh lebih bermanfaat dan objektif
ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan
adalah menampilkan
sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang
terbaik, bermake-up,berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan.
Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.
Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana
terbaik dan juga lebih sering bertemu dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum
dan acak-acakan. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah
mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari
biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran.

Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan
sehari-hari
mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya
bisa dikatakan sebuah penyesatan dan pengelabuhan.
Dan tidak heran bila kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran,
namun segera mengurusperceraian belum lama setelah pernikahan terjadi.
Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan
membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan
ajang kencan saja.



Wassalamu `Alaikum
sumber : http://www.mail-archive.com/mediamusliminfo@googlegroups.com/msg00180.html

Abdul Hakeem Mujahid Muhammad, Mualaf Amerika yang Memberi Kita Pelajaran


haii.. haii.. haii..
lagi punya cerita ttg mualaf Amerika :)
dibaca yaa.. :)

semoga bermanfaat :)

Pada tanggal 1 Juni 2009, seorang lelaki telah menggemparkan Amerika. Pada hari itulah, Abdul Hakeem Mujahid Muhammad, seorang mualaf yang baru masuk Islam, melepaskan tembakan kepada dua orang tentara Amerika yang tengah berada di luar kantor penerimaan tentara di Little Rock, Arkansas. Itu adalah serangan Jihadi pertama yang penuh berkah semenjak 11 September 2001. Kegemparan dan ketakutan serta perhatian serius Pemerintah Amerika, demikian juga segenap rakyat Amerika menunjukkan betapa berpengaruhnya dampak serangan tersebut. Amerika, selama beberapa tahun (semenjak 11 September 2001), relatif dalam keadaan aman. Mereka percaya, sebagaimana mereka melihat keterlibatan negara mereka dalam berbagai perang, bahwa konflik hanya akan terjadi di luar negeri. Abdul Hakeem Mujahid Muhammad menghancurkan perasaan aman tersebut dan menghujamkan rasa takut dan kekhawatiran kepada musuh Allah, Amerika. Tetapi sesungguhnya yang membuat dampak yang sedemikian besar itu bukanlah apa yang Beliau lakukan terhadap sang kuffar, tetapi alasan yang melatarbelakanginya melakukan aksi penuh berkah itu. Mencoba memahami motif apa yang telah menuntunnya akan memberikan pelajaran berharga bagi Ummah, satu pelajaran yang tak mungkin dapat diabaikan.

Abdul Hakeem Mujahid Muhammad awalnya pernah ditahan di Yaman setelah ia pergi ke sana untuk tugas belajar. Ia dilaporkan ke pihak keamanan Yaman karena memakai paspor palsu Somalia. Di sanalah taqdir ternyata mempertemukan Abdul Hakeem Mujahid Muhammad dengan lingkar-lingkar studi keislaman, di mana ia kemudian banyak belajar tentang dasar-dasar Islam dan Jihad di Jalan Allah, atau seperti yang secara ‘cerdik’ dipropagandakan media, ia mengalami ‘radikalisasi’ pemikiran. Pada titik tersebut juga Abdul Hakeem Mujahid Muhammad mulai berada di bawah pengawasan dan penyelidikan Kesatuan Khusus Anti Teror FBI. Ia kemudian kembali ke Amerika, masih di dalam pengawasan ketat FBI. Tidak lama setelah kembalinya ke Amerika, ia mengalami berbagai peristiwa yang ia gambarkan sebagai “situasi yang penuh gejolak” dalam kehidupannya. Itulah saat-saat ketika Allah Rabbul Alamin mengukuhkan imannya dan memenuhi hatinya dengan izzah, hingga ia memiliki keberanian luar biasa untuk melaksanakan aksi penembakan dua tentara Amerika, membuat salah seorang terbunuh, dan seorang lagi terluka parah. Ia kemudian segera ditangkap.


“Menurutku ini bukanlah pembunuhan. Pembunuhan adalah jika engkau menghilangkan nyawa seseorang tanpa alasan yang dapat dibenarkan. Apa yang aku lakukan memiliki alasan yang kuat berdasarkan pandangan Islam dan juga berdasarkan sisi kemanusiaan. Kalian semua tahu, angkatan bersenjata Amerika bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan ummat Islam tak berdosa, pria, wanita, anak-anak…. Dan kami meyakini bahwa semua itu harus dibalas. Kami tidak meyakini jika seseorang menampar pipi kirimu maka engkau harus beri pipi kananmu. Kami meyakini darah dengan darah, mata dengan mata… Aku tegaskan kembali, ini bukanlah karena masalah pribadi, karena aku tidak mengenal mereka (dua tentara itu) secara pribadi. Ya benar, ini adalah penyerangan, pembalasan. Dan saya meyakini, serangan yang lain, bukan dari aku atau orang-orang yang aku kenal, tetapi tepatnya oleh Kaum Muslim di negeri ini dan di tempat yang lain, akan diarahkan kepada Amerika atas apa yang Amerika lakukan terhadap dunia Islam”.

Pernyataan ini sendiri menggentarkan banyak orang melebihi aksi serangan yang ia lakukan. Keterbukaan dan kejujuran dari pernyataannya ini memberikan kepada Ummah satu pelajaran berharga, pelajaran yang telah lama dilupakan. Kenyataan saat ini, banyak ‘muslim’ memandang bahwa tentara Amerika, juga tentara negeri lainnya, adalah pribadi-pribadi malang yang terjebak dalam sistem yang memaksa mereka, dan mereka tidak dapat keluar. Berdasarkan pandangan tersebut, mereka mempropagandakan ide agar kita bersikap penuh welas asih,lemah lembut, dan penuh pengertian terhadap posisi dari para prajurit tersebut. Bahwa mendukung tentara Amerika bukan berarti mendukung kelakuan mereka, tetapi mendukung mereka sebagai pribadi manusia. Pandangan serta propaganda seperti ini tidaklah bernilai apa-apa kecuali sebagai sebuah tipuan setan. Amerika, dan hampir semua negeri-negeri barat/eropa, bukanlah negeri yang tengah benar-benar membutuhkan kampanye wajib militer atas warga negaranya. Artinya negara tidak membutuhkan Anda untuk ikut program wajib militer selama beberapa tahun dalam dinas ketentaraan. Jadi sebenarnya sang tentara itu sendiri yang dengan kemauan sendiri menandatangani kontrak kerja dengan militer dan ‘menjual jiwanya’ untuk menjadi budak negara Amerika Serikat. Mereka memahami seluruh kondisinya ketika mereka membuat pilihan masuk dalam kemiliteran itu, dan mereka melakukannya atas kehendak sendiri, secara sadar, tanpa paksaan. Maka menjadi jelas kedudukannya, bahkan bagi orang bodoh sekalipun, bahwa para tentara ini bukanlah jiwa-jiwa malang yang layak dikasihani, tetapi mereka ini adalah sekelompok orang yang digambarkan Allah SWT lewat lisan nabiNya saw:
Barangsiapa yang memusuhi para waliKu, maka Aku menyatakan peperangan terhadap mereka…” (HR Bukhari, Hadits Qudsi)

Abdul Hakeem Mujahid Muhammad telah mengajarkan kepada kita, bahwa bangsa-bangsa yang telah melancarkan permusuhan terhadap para wali Allah, pada Mujahidin, pada Ummat Islam, maka militer dan tentara mereka secara otomatis menjadi bagian tak terpisahkan dari permusuhan itu. Apa yang telah dilakukan oleh Abdul Hakeem Mujahid Muhammad seakan memaparkan kembali kepada kita semua satu kenyataan pahit hari ini, bahwa kita tidak sedang hidup dalam masa keemasan Khilafah Islam yang agung, tetapi kita tengah hidup pada masa fitnah, penindasan, penghinaan, dan kebengisan musuh.

Kata-kata Abdul Hakeem Mujahid Muhammad seakan menggema menembus waktu dan terpatri kukuh dalam perjalanan sejarah, “…Kalian semua tahu, angkatan bersenjata Amerika bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan ummat Islam tak berdosa, pria, wanita, anak-anak…. Dan kami meyakini bahwa semua itu harus dibalas….”

Bukankah pembunuhan orang-orang tak berdosa Ummat kita ini adalah fitnah? Bukankah hari ini adalah hari-hari kelam bencana penindasan? Tidakkah jaman kita ini adalah jaman kekuasaan jabbarin anid, musuh yang bengis dan tak mengenal belas kasih? Tidakkah jaman kita ini jaman Jihad, di mana Allah membuka kesempatan bagi semua Muslim untuk terjun dan menyambut seruannya?

Diriwayatkan oleh Shahabat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
Seorang muslim tidak akan dikumpulkan Allah bersama dengan orang kafir yang dibunuhnya di Neraka” (Shahih Muslim)

Dari penegasan hadits ini, jika seorang Muslim membunuh seorang kafir dengan niyat karena Allah, maka Allah tak akan memperhinakan sang muslim tersebut dengan menyatukannya bersama orang kafir yang dibunuhnya. Dengan arti lain, seorang muslim yang membunuh seorang kafir fi sabilillah sekali-sekali tidak akan dicampakkan Allah ke dalam Neraka, tetapi akan dimasukanNya ke dalam Surga.

sumber : http://www.muslimdaily.net/features/3991/abdul-hakeem-mujahid-muhammadmualaf-amerika-yang-memberi-kita-pelajaran

Valentine Day Di Mata Dunia Islam

Hari Kasih Sayang atau yang lebih akrab dikenal dengan Valentine Day awalnya merupakan salah satu festival dari penyembah berhala di Romawi, ketika aliran penyembah berhala merupakan suatu agama yang lazim di Romawi lebih dari 17 abad silam. Dalam konsep ajaran ini, festival tersebut merupakan suatu bentuk ekspresi akan
Hari Kasih Sayang atau yang lebih akrab dikenal dengan Valentine Day awalnya merupakan salah satu festival dari penyembah berhala di Romawi, ketika aliran penyembah berhala merupakan suatu agama yang lazim di Romawi lebih dari 17 abad silam. Dalam konsep ajaran ini, festival tersebut merupakan suatu bentuk ekspresi akan "cinta spiritual".

Ada beberapa mitos yang terkait dengan kebudayaan pagan Romawi ini, yang tetap dilangsungkan oleh keturunan umat Kristiani. Diantara mitos yang paling terkenal adalah kepercayaan bangsa Romawi bahwa Romulus, pendiri kota Roma, pernah disusui oleh serigala betina yang memberinya kekuatan dan kearifan.

Bangsa Romawi dahulu memperingati peristiwa ini tiap tahun pada pertengahan Februari dengan perayaan besar-besaran.

Salah satu ritual dalam festival ini adalah mengorbankan seekor anjing dan seekor kambing sebagai persembahan. Dua anak muda yang kuat nan kekar akan melumurkan darah anjing dan kambing tersebut ke seluruh tubuh mereka, kemudian mereka membasuh darah tersebut dengan menggunakan air susu. Setelah itu, akan ada pawai besar-besaran di jalan dengan mengangkat kedua anak muda ini. Kedua anak muda tersebut memegang lembaran-lembaran kulit binatang dan melemparkannya kepada siapapun yang menghalangi jalannya. Para wanita Romawi malah menyambut lemparan ini karena mereka percaya bahwa hal ini dapat mencegah atau mengobati kemandulan.

Kehadiran Saint Valentine

Saint Valentine adalah nama yang diberikan kepada dua syuhada Gereja Kristen. Dikatakan bahwa ada dua orang dengan nama tersebut, atau hanya ada satu, yaitu yang meninggal di Roma karena dihukum oleh pimpinan Gothic, Claudius, pada tahun 296 Masehi. Pada tahun 350 Masehi, sebuah gereja didirikan di Roma tepat di tempat dia meninggal guna mengabadikan dirinya.

Ketika Romawi memeluk Kristen, mereka tetap merayakan Valentine Day namun mereka mengubahnya dari konsep pagan dari cinta spiritual menjadi sebuah konsep yang disebut syuhada cinta, dilambangkan dengan Saint Valentine yang telah membela cinta dan perdamaian dan oleh karenanya dia menjadi syuhada. Festival ini juga disebut festival para pecinta dan Saint Valentine dianggap sebagai orang suci pelindung para pecinta.

Salah satu kepercayaan mereka yang tidak benar terkait dengan festival ini adalah bahwa nama dari para gadis yang telah mencapai usia menikah ditulis pada gulungan kertas kecil dan ditempatkan di atas sebuah piring di atas meja. Kemudian, para laki-laki yang ingin menikah dipanggil, dan masing-masing mengambil secarik kertas. Dia kemudian mengabdikan diri pada pada gadis yang namanya tertera pada kertas tersebut selama satu tahun penuh sehingga mereka dapat saling mengenal. Mereka kemudian menikah atau mereka mengulangi proses yang sama di hari festival tersebut pada tahun berikutnya.
Pendeta Kristen bereaksi melawan tradisi yang dianggap dapat memiliki pengaruh buruk terhadap moral kaum muda. Di Italia, tempat di mana festival ini cukup dikenal luas, festival ini dihapuskan kemudian dihidupkan kembali pada abad ke 18 dan ke 19 ketika toko-toko di beberapa Negara Barat menjual buku-buku kecil berjudul "Buku-buku Valentine" yang berisikan puisi-puisi cinta yang biasanya digunakan sebagai ucapan kepada orang terkasih. Buku tersebut juga berisi tips dalam menulis surat cinta.

Terkait dengan pandangan Islam terhadap festival ini, Dr. Suad Ibrahim Salih, Professor Fiqih di Universitas Al-Azhar menyatakan:

Sesungguhnya Islam adalah agama yang didalamnya terkandung ajaran untuk mementingkan orang lain, cinta kasih, dan bekerjasama dalam hal yang baik dan benar. Kita mohon kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk mempersatukan kita di bawah payung yang meliputi segala KasihNya dan untuk mempersatukan kita sebagai manusia seutuhnya. Allah berfirman : Sesama Muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, berdamailah diantara kalian dan beribadahlah, niscaya engkau akan mendapatkan rahmatNya. ( Al-Hujurat 49: 10)

Dalam hal (festival) ini, dapat dikatakan bahwa ada bentuk-bentuk pengungkapan cinta yang dibenarkan oleh agama dan ada juga yang tidak. Diantara bentuk-bentuk cinta yang diterima oleh agama adalah bentuk cinta terhadap para Nabi dan Rasul. Bentuk cinta atas dasar kecintaan terhadap Allah dan RasulNya Muhammad SAW seharusnya menjadi prioritas utama diantara bentuk-bentuk cinta yang lain.

Islam merayakan acara-acara yang menggembirakan dan mendekatkan antara yang satu dengan yang lain seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Namun Islam menentang segala bentuk peniruan terhadap Barat terkait dengan perayaan Valentine Day. Oleh karena itu, merayakan Valentine Day merupakan salah satu bentuk bidah yang ditentang oleh agama. Segala bentuk inovasi dari perayaan tersebut tidak dibenarkan oleh Islam. Islam menginginkan seluruh umat Muslim untuk saling mencintai sepanjang tahun, dan menurunkan kadar dari sepanjang tahun menjadi hanya satu hari benar-benar tidak dapat diterima.

Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, tidak dibenarkan mempercayai takhyul dan menjalankan segala sesuatu yang berkaitan dengan Valentine Day maupun hari lain yang merupakan tradisi Kristen ataupun Yahudi. Tidak diragukan lagi bahwa ada banyak praktek yang tidak berdasarkan agama pada masa itu dan praktek-praktek tersebut dapat mengaburkan arti sebenarnya dari cinta dan mementingkan orang lain serta membawa orang-orang untuk merayakan sesuatu dengan cara yang tidak bermoral.

sumber : http://www.suaramedia.com/artikel/14-kumpulan-artikel/4238-valentine-day-di-mata-dunia-islam-.html